Sabtu, 04 Mei 2024

INFORMASI :

Selamat Datang di Website Desa Watukelir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen

SEJARAH DESA WATUKELIR

SEJARAH DESA WATUKELIR

SEJARAH DESA WATUKELIR

Dipetik dari Sejarah Perjalanan Lurah Dongkol TONGKOK sebagai Lurah Pertama di Zaman Belanda yang berkuasa di Wilayah Watukelir sebelah Timur ( BENGKEK ) yang menurunkan anak yang bernama KARSANTANA, sedangkan KARSANTANA mempunyai anak bernama DULAH RATIB, DULAH RATIB sendiri mempunyai anak bernama ROBANGI,ROBANGI mempunyai anak bernama SAMIJO, SAMIJO ssndiri merupakan Canggah dari DONGKOL TONGKOK.

Setelah masa Jabatan Dongkol TONGKOK habis diteruskan oleh Lurah Kedua yang bernama WIRYA MENAWI atau lebih dikenal dengan Sebutan Dongkol GONGGONG, Dongkol GONGGONG juga merupakan Lurah yang menjabat di Zaman Belanda yang berkuasa di Watukelir sebelah Barat,Lurah Dongkol GONGGONG Mempunyai anak bernama Nini RIJEM, Nini Rijem mempunyai Anak antara lain

1.      Kastadi / Rikun

2.      Nini Sairah

3.      Kaki Kartawi

4.      Nini Sajem

5.      Nini Parikem

6.      Kaki Santami

7.      Kaki Samikarta

8.      Nini Sangkep

9.      Dulah Aspar

Setelah Jabatan Mbah Wirya Menawi habis diteruskan oleh Lurah Mbah Jaman ( Glondong Jaman ) yang merupakan Lurah Ketiga yang menjabat di Zaman Belanda. Lurah Jaman mempunyai anak diantaranya :

1.      Kaki TIRTAMA   menurunkan anak bernama MURSEH, Murseh sendiri Menurunkan Siwen dan Sudir yang tinggal di Dusun Ampiran

2.      Kaki REJA  menurunkan anak yang bernama Sinuk, sinuk sendiri mempunyai anak bernama Alfiah yang tinggal di Dusun Bengkek.

3.      Nini SIJEM merupakan Isteri dari Lurah Martanom yang terkenal dengan nama ( Dongkol Martanom ) yang merupakan menantu dari Lurah Jaman, Lurah Martanom merupakan Lurah ke Empat yang meneruskan Lurah Jaman .

Lurah Martanom mempunyai anak bernama ( 1 ) Warsono dan warsono mempunyai anak bernama Sawen, sedangkan Sawen punya anak Sutaryo, Bisri Mustofa dan Seluruh Saudara kandungnya. Sedangkan anak ke 2 yaitu Kaki Darso anak ke 3 adalah Nini Minem dan mempunyai anak bernama Mijan, Mijan sendiri mempunyai anak bernama Suparman dan Marsini serta Saudara yang Lain. Anak ke 4 dari Martanom adalah Surtinah,Surtinah sendiri mempunyai keturunan antara lain: Sanikem, Marsono dan Niyem. Setelah jabatan Lurah Martanom habis maka diteruskan oleh Lurah SATARUNA dan merupakan Lurah Ke 5 ( lima ) yang awal mulanya bedah alas siangga sampai Jebengan yang tadinya Hutan Negara hingga menjadi Desa dan menjadi Tanah Hak milik dengan aman dan makmur dari sejarah itulah lahir Sebuah Adat Budaya yang disebut Selamatan atau Syukuran Desa yang sampai saat ini Lazim disebut Guyuban atau Merdi Dusun ditahun 1821 yang saat itu masih di Zaman Kerajaan atau Zaman Belanda untuk mewujudkan rasa Syukur kepada Allah SWT Mbah SATARUNA dan kawan-kawan memotong Hewan Kerbau karena pada saat itu Hewan Kerbau masih banyak dipelihara oleh masyarakat Desa Watukelir selain memotong Kerbau juga diadakan Seni Tayub atau Lenggeran. Seni Tayub sendiri diambil dari Budaya Belanda maklum ketika itu masih dalam penjajahan Belanda yang sampai saat ini Seni Tayub masih belum berubah yang setiap tahunnya diadakan di Desa Watukelir.

Sebagai bentuk penghargaan kepada Kakek moyang atau leluhur yang telah berjuang bedah alas menjadi Dusun atau kesatuan Desa yang diwariskan kepada generasi Penerusnya termasuk kita semua sampai saat ini bahkan mungkin sampai generasi yang akan datang semoga warisan Budaya ini tetap Eksis dipertahankan jangan sampai tergerus oleh perubahan zaman.Lurah SATARUNA mempunyai keturunan sebanyak 5 orang anak yaitu :

1.      Nini Sajem

2.      Nini Kadan

3.      Santama

4.      Kasih

5.      Karta Taruna ( Karta Samid )

Setelah masa Jabatan Lurah Sataruna habis maka diteruskan oleh Lurah ke 6 ( enam ) Mbah ATMO PAWIRO, mbah Atmo Pawiro sendiri pernah menjabat lurah 2 kali, pada Periode yang Pertama berhenti karena merasa Ketakutan kepada Belanda karena pada saat itu Pemerintah Desa selalu dicari oleh Belanda entah apa maksud dan tujuan Belanda sehingga membuat Lurah menjadi Ketakutan.setelah berhenti maka dilanjutkan Lurah ke 7 ( tujuh ) yaitu Mbah MADASRIP, Lurah MADASRIP merupakan Lurah NIKA yang bekerjasama dengan Belanda dan Lurah MADASRIP sendiri hanya menjabat selama 1 tahun beliau dan Keluarga nya pergi ke Lampung sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya.

Setelah Lurah MADASRIP pergi ke Lampung Desa Mengadakan Proses Pemilihan Lurah yang terpilih saat itu adalah Mbah ATMO PAWIRO yang meupakan Lurah ke 8 (delapan) untuk periode kedua  menjabat Lurah di Desa Watukelir.keturunan dari Atmo Pawiro dari pertama antara lain :

1.      Kaki Raksa

2.      Sastro Atmojo

3.      Mbah Parto

4.      Nini Sitem

Sedangkan dari Isteri kedua mempunyai anak diantaranya :

1.      Mbah Suwarto

2.      Mbah Siwen ibu dari Mantan Kades Wonodadi Suparman

3.      Mbah Martoyo

4.      Supar Hadi Suwito ( Mantan Lurah Desa Watukelir )

Setelah habis masa jabatan Lurah ATMO PAWIRO diteruskan oleh Mbah KARYA WIKRAMA yang merupakan Lurah ke 9 (semnilan)sedangkan mbah KARYA WIKRAMA mempunyai anak bernama SALIYAH yang merupakan Ibu Dari H. Prawiro Harjo dan H. Salikin, mbah KARYA WIKRAMA menjabat Lurah mulai dari Tahun 1951-1975 atau 24 Tahun.setelah masa  Jabatan Karya Wikrama selesai maka diteruskan Oleh Supar Hadi Suwito dari tahun 1975-1982 beliau mejabat selama 8 tahun dan merupakan Lurah ke 10 (sepuluh), keturunan dari Supar Hadi Suwito adalah Suparmi yang merupakan Isteri dari Lusito.setelah masa Jabatan dari Lurah Supar Hadi Suwito selesai diadakan Pejabat sementara ( PJ ) oleh SASTRO ATMOJO selama 3 Tahun.setelah Pejabat PJS habis masa Jabatan Lurah Desa Watukelir dijabat oleh S.PRAWIROHARJO selama 8 tahun dari tahun 1985 sampai 1993. S.PRAWIROHARJO adalah Lurah ke 11 (sebelas) yang menjabat di Desa Watukelir dan mempunyai keturunan yang bernama ATIFAH NUR AZIZAH dan ABDUL ROHMAN ADZIKRO, setelah itu dijabat oleh Sunarto sebagai Pejabat Sementara (PJS) dan menjabat kurang lebih 1 tahun yaitu dari tahun 1993-1994 setelah selesai masa Pejabat sementara diteruskan masa pemerintahan yang di jabat oleh S.SISWO WISASTRO selama 8 tahun yaitu dari tahun 1994-2002. S.SISWO WISASTRO sendiri menjabat Lurah ke 12 (dua belas) dan mempunyai keturunan antara lain :

1.      Purwati

2.      Suprapti

3.      Sri Mulyati

4.      Riyanto

5.      Sumardi

6.      Suhartono

7.      Suhartini

8.      Pungkas Arnowaji

Setelah selesai masa Jabatan S.SISWO WISASTRO pada Tahun 2002 diadakan Pemilihan Lurah yang menjabat pada saat itu adalah SAMIJO yang merupakan Lurah ke 13 (tiga belas) dimasa transisi Lurah menjabat selama 5 tahun yaitu dari Tahun 2002-2007. SAMIJO sendiri mempunyai Keturunan dari Isteri pertama yaitu :

1.      Handoko

2.      Taufik Hidayat

Setelah menjabat selama 5 tahun pada saat itu tahun 2007 bulan Juli diadakan Pemilihan Lurah dan yang menjabat pada saat itu adalah NASLAM yang merupakan Lurah ke 14 (empat belas) yang menjabat selama 6 tahun dari tahun 2007-2013 ia dikaruniai 3 orang Anak yaitu :

1.      Indah Monika

2.      Andini

3.      Nabil Narindra Burhanudin

Setelah selesai masa jabatannya ditahun 2013 diadakan pemilihan Kepala Desa yang menjabat kala itu adalah RASIM HARYANTO yang merupakan Lurah/Kepala Desa ke 15 (lima belas) dan beliau dikaruniai anak diantaranya :

1.      Sri Untari

2.      Apri Dwi Yualianingsih

Setelah selesai masa jabatan ditahun 2019 diadakan kembali pemilihan Kepala Desa/Lurah dan yang menjabat adalah SAMIJO yang pada Periode Pertama hanya Menjabat selama 5 Tahun karena adanya Transisi dan di Periode ke 2 ini

menjabat selama 6 tahun yaitu dari tahun 2019-2025.SAMIJO pada Periode ini Samijo adalah Kepala Desa/Lurah ke 16 (enam belas), Samijo sendiri dikaruniai 2 orang anak dari isteri ke 2 yaitu :

1.      Tyo Hardianto

2.      Elita Sundari

 

Sejarah ini merupakan hasil yang diperoleh dari berbagai Narasumber yang ada di Desa Watukelir yang dapat memberikan informasi tentang sejarah Desa Watukelir.

 

                                                                                    Disusun oleh

 

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Kebumen Terkini

Tahun Ini KIE Ditiadakan, Diganti Expo Keagamaan
Peringati Hardiknas, Bupati Kebumen Upayakan Para Guru Honorer Diangkat PPPK
Peringati Hari Buruh, Bupati Kebumen Sebut Angka Penganguran Turun
Berkomitmen Majukan Pendidikan, Bupati Kebumen Raih Penghargaan Detik Jateng-Jogja Awards
Puluhan Ribu Warga Padati Alun-alun Pancasila, Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Arsip Profil Umum (Prodeskel)

Data Desa

Statistik Pengunjung

Polling 1

Polling 2